Rest Area KM 260B Banjaratma, Cantik dan Instagramable
BREBES – Dulu merupakan bekas pabrik gula. Kini, tangan kreatif menyulapnya menjadi rest area kekinian. Terlihat cantik dan sangat instagramable. Itulah yang terlihat pada Rest Area KM 260B Banjaratma di Brebes ini. Bagi pemudik yang pulang dari Jawa Tengah lewat tol, disarankan untuk mampirlah ke Rest Area KM 260B Banjaratma tersebut.
Seperti kita semua tahu, keberadaan rest area sangatlah penting. Sebagai tempat beristirahat, sekaligus berbelanja, rest area dihadirkan dengan keunikan dan kelebihanya masing-masing. Sepanjang tol Jawa, ada tempat lain yang juga memiliki keunikan, seperti di Salatiga, Brebes, dan tempat lain.
Rest Area KM 260B Banjaratma berada berlokasi di Tol Pejagan – Pemalang. Di sini, rest area yang dibuat sebagai hasil sinergi BUMN. Sebelum menjadi rest area, tempat ini merupakan bekas pabrik gula PG Banjaratma. Sejarahnya, dahulu eks-pabrik gula tersebut beroperasi pada tahun 1913 di bawah Belanda. Kemudian, gulung tikar pada tahun 1998 akibat tingginya biaya operasional. Gedung tersebut juga ditetapkan sebagai cagar budaya.
Awalnya memang tidak terurus. Sinergi BUMN pun melirik PG Banjaratma karena lokasinya yang dekat sekali dengan jalan tol. Pemugaran dimulai hingga kini, walau belum beres 100%. Namun, PG Banjaratma kembali berdenyut, dan dijadikan rest area.
Selain beristirahat, kini fasilitas SPBU juga sudah tersedia. Masjid yang dibangun juga terlihat artistik, cukup luas menampung para jama’ah. Ketersediaan penjual aneka makanan dan oleh-oleh, menambah lengkap dan pemakai tol yang beristirahat bisa berlama-lama. Masuk ke gedung, kesan lawas hilang karena deretan booth kuliner dan UMKM yang ditata berjajar. Booth yang hadir pun bervariasi, mulai dari penjaja makanan hingga minuman dengan aneka menu. Malah, ada UMKM yang menjajakan kopi serius layaknya di kafe kekinian.
Menikmatinya sambil mengagumi bangunan eks pabrik gula, membuat kesan yang berbeda. Bila diperhatikan dengan teliti, masih bisa menemukan beberapa detil otentik dari eks pabrik gula tersebut.
Contohnya, nama pembuat tiang besi yang namanya terpatri di sisi tiang hingga tegel lama yang menghiasi salah satu sisi dindingnya. Tentunya cocok bagi kamu yang menikmati sejarah.
Di bagian depan, terlihat jelas jejak kejayaan PG Banjaratma pada masa lampau. Tembok bata yang sedikit terkelupas dan menampakkan warna merah aslinya, menandakan lama perjalanannya.
Di sisi luar, terlihat bekas lokomotif uap jadul yang dahulu digunakan untuk mengangkut pohon tebu. Memang sudah tak berfungsi, kehadirannya menjadi pengingat akan masa kejayaan pabrik gula sekaligus spot foto bagi kaum milenial.
Pabrik Gula tersebut masuk sebagai cagar budaya dan dibangun pada tahun 1908 oleh perusahaan gula asal Belanda N.V. Cultuurmaatschappij, perusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam.
“Ini akan jadi the best rest area dan secara arsitektur akan jadi De Tjolomadoe 2. Bahkan tidak sekadar rest area, ini juga akan jadi destinasi wisata yang bisa kita kembangkan untuk pertunjukan,” kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, beberapa waktu lalu.
Oh iya, dalam merenovasi bangunan cagar budaya semacam ini bukanlah pekerjaan mudah. Ada nilai-nilai sejarah yang wajib ditaati, seperti anti mengubah nilai artistik serta esensi semula agar eksotisme bangunan terjaga. Apalagi PG Banjaratma ini dulunya juga pernah menjadi tempat penelitian.
Yang menarik, pabrik tersebut dulunya menggunakan teknologi uap air bukan kayu maupun batubara.
Di rest area tersebut, UMKM dari Brebes dan sekitarnya sudah disiapkan ratusan stand. Area UMKM berdiri di lahan 5 hektare. Sedangkan total rest area ada 11 hektare. Rest Area KM 260B Banjaratma merupakan rest area tipe A. Artinya, bakal memiliki sejumlah fasilitas seperti SPBU, masjid, bengkel, klinik, parkir kendaraan kecil dan berat.
Proyek ini merupakan percontohan konsorsium BUMN untuk pengembangan UMKM di daerah sekitar jalur tol. Dikelola PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI). Sinergi proyek tersebut dilakukan oleh Jasa Marga, Waskita Tol Road, Pembangunan Perumahan Properti, RNI dan PPI serta PT Perkebunan Nusantara (PTPN) sebagai pemilik lahan. Ada empat rest area konsorsium BUMN di Jateng, KM 260 B, KM 360, Salatiga dan Sragen-Ngawi.(***)