Ekspor Karet Alami Kenaikan, Perekonomian Sumatera Selatan Bangkit

SUMATERA SELATAN – Ekspor karet dari Sumatra Selatan pada semester I tahun  2021 mengalami peningkatan 20 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 lalu. Kondisi ini terjadi seiring pulihnya permintaan dari negara tujuan.

Data Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Selatan disebutkan, ekspor karet sepanjang enam bulan pertama tahun 2021 ini mencapai 501.651 ton. Angka tersebut naik dibandingkan tahun 2020 lalu yang hanya 414.956 ton.

Ketua Gapkindo Sumatera Selatan Alex K. Eddy mengatakan, kondisi tahun 2021 ini lebih baik jika dibandingkan tahun sebelumnya.

“Baik dilihat secara kuantitas maupun harga jual lebih baik. Tahun 2020 lalu kita sangat terpukul dengan lock down dari negara-negara pengimpor karet. Di samping itu, harga juga sangat rendah,” ungkap Alex, Kamis (12/08/2021).

Alex melanjutkan, saat ini pembelian dari negara tujuan kembali normal. Begitu pula dengan harga di pasar Singapore Commodity Exchange (Sicom) yang rata-rata senilai US$1,65 per kilogram. Adapun pasar utama untuk ekspor karet adalah Tiongkok.

Ia mengatakan, produksi pabrik karet di Sumatera Selatan lebih dari 90 persen diserap pasar ekspor. Adapun produksi total karet mencapai 521.819 ton.

Alex menjelaskan, saat ini pabrik di Sumatera Selatan terus berusaha menjaga produksi. apalagi, di tengah pulihnya kondisi negara tujuan, Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

“Saat ini PPKM level 4, industri esensial hanya boleh produksi dengan 50 persen pekerja. Secara teori ini akan menekan produksi karet,” katanya.

Ditambahkan Alex, pengusaha karet di Sumatera Selatan fokus mengurangi pekerja yang tidak berhubungan dengan produksi. Sehingga aturan PPKM tidak berdampak signifikan terhadap produksi karet.

“Kondisi sekarang berbeda dengan PSBB (pembatasan sosial berskala besar), industri karet masih diizinkan produksi normal dengan protokol kesehatan ketat,” katanya. 

Namun, ujar Alex, para pengusaha karet optimistis kinerja produksi maupun ekspor sepanjang tahun ini sesuai target. Tahun 2020 lalu, ekspor karet asal Sumatera Selatan tercatat sebanyak 918.674 ton. Mereka menargetkan, ekspor tahun 2021 bisa tembus 900.000 ton lebih”

Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Selatan mencatat kinerja industri karet, barang dari karet meningkat sebesar 10,49 per (q-to-q) dan meningkat sebesar 51,09 persen (y-on-y).

Kepala BPS Sumatera Selatan Zulkipli menjelaskan, laju pertumbuhan industri tersebut sejalan dengan peningkatan produksi crumb rubber serta peningkatan ekspor. Peningkatan ekspor karet tersebut berdampak signifikan terhadap komponen ekspor di PDRB Sumatera Selatan.

“Ekspor komoditas andalan Sumatera Selatan adalah karet, batu bara, dan minyak sawit. Semua tercatat tumbuh positif pada kuartal II tahun 2021,” katanya.

Zulkipli mengatakan, ekspor merupakan sumber pertumbuhan terbesar, yakni 5,64 persen pada pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan kuartal II tahun 2021.  Pada periode tersebut pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan mencapai 5,71 persen.

Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru juga mengklaim, angka tersebut merupakan yang tertinggi di Pulau Sumatera. Ia meyakini, pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan berpotensi kembali meningkat meskipun masih dalam kondisi pandemi.

“Sungguh sebagai berita baik, karena untuk provinsi setara besarnya yang memiliki jumlah penduduk di atas 5 juta, pertumbuhan ekonomi kita 5,71 persen. Artinya tertinggi (se-Sumatra),” katanya, baru-baru ini.(****)

One thought on “Ekspor Karet Alami Kenaikan, Perekonomian Sumatera Selatan Bangkit

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *