Dinas Kebudayaan Gelar Sayembara Penulisan Puisi Nasional bertema Yogyakarta

YOGYAKARTA – Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta kembali menggelar Festival Sastra Yogyakarta (FSY) 2023. Agenda ini diawali dengan pelaksanaan sayembara penulisan puisi berskala nasional.

“Lomba dibuka sejak 1 September 2023, pengiriman karya paling lambat 1 Oktober 2023. Panitia akan memilih 20 besar nominasi pemenang dan akan diumumkan pada 15 Oktober 2023 melalui akun Instagram @dinaskebudayaankotajogja dan @festivalsastrayk. Sedangkan lima pemenang akan diumumkan pada 26 Oktober 2023 bersamaan dengan pembukaan Festival Sastra Yogyakarta 2023,” kata Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta Yetti Martanti di ruang kerjanya, Jumat (1/9/2023).

Penyelenggara sudah menyiapkan hadiah bagi para pemenang. Juara I berhak atas uang pembinaan sebesar Rp 3.000.000, disusul juara kedua dan ketiga, masing-masing sebesar Rp 2.500.000 dan Rp 2.000.000. Untuk juara IV mendapat uang pembinaan sebesar Rp 1.500.000 dan juara ke-V adalah Rp 1.000.000.

“Karya terpilih juga akan diterbitkan dalam Antologi Puisi Jogja 2024 oleh Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta,” imbuhnya.

Dewan juri sayembara ini adalah sastrawan ternama Joko Pinurbo, Ramayda Akmal, dan Ni Made Purnama Sari. Masyarakat yang ingin mengikuti lomba, tidak dipungut biaya alias gratis.

Yetti mengungkapkan, Kota Yogyakarta sebagai kota yang dalam sejarahnya berulang kali mengalami berbagai peristiwa sastra, dianggap sebagai salah satu kiblat sastra di Indonesia. Tahun 2022, Festival Sastra Yogyakarta (FSY) bertema MULIH berhasil menghadirkan kembali berbagai perayaan sastra pascapandemi, sekaligus memulangkan kembali semangat dan geliat sastra di Yogyakarta sebagai rumah sastra di Indonesia.

FSY 2023 melanjutkan festival tahun sebelumnya, yakni sebagai ruang pertemuan antar-warga sastra di Kota Yogyakarta. Sastrawan, pengarang, penulis, penikmat, media, warga, penjaja buku sastra, ilustrator sastra, situs, dan artefak sastra. Mereka merupakan ekosistem yang kembali disasar untuk berkolaborasi dalam festival ini.

Tahun 2023, FSY mengusung tema SILA sebagai kesinambungan tema MULIH pada tahun sebelumnya. SILA mempunyai beragam pemaknaan. Dalam FSY 2023, SILA dimaknai sebagai duduk bersila, kontemplatif, mendengar, dan melihat kedalaman, dengan harapan setelah MULIH, FSY 2023 mampu membaca ke dalam diri dan kemudian merefleksikan ke dalam bentuk-bentuk program dalam merayakan pertemuan sastra di Yogyakarta.(****)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *