Anjlok 91 Persen Lebih, WIKA Hanya Raup Laba Rp 185 Miliar
JAKARTA – Sepanjang 2020, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mencatatkan penurunan laba bersihnya. Pada laporan keuangan kuartal IV-2020 Wijaya Karya mencatatkan laba bersih sebesar Rp185,76 miliar atau lebih rendah 91,87% dibanding tahun 2019, yang mencapai Rp2,28 triliun.
Pendapatan Perseroan ini pada kuartal IV-2020 tercatat sebesar Rp16,53 trilliun atau turun 39,23% dari tahun 2019, sebesar Rp27,21 triliun, dengan laba per saham dasar Rp20,71. Adapun pendapatan perseroan terdiri atas infrastruktur dan gedung, industri beton, energi, dan industrial plant serta realty dan properti.
Catatan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (29/03/2021), memperlihatkan bahwa PT Wijaya Karya memiliki pendapatan infrastruktur dan gedung sebesar Rp8,49 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp17,58 triliun. Sedangkan pendapatan industri beton tercatat Rp5,06 triliun atau lebih tinggi dari sebelumnya Rp4,27 triliun.
Untuk pendapatan energi dan industrial plant, tercatat Rp2,44 triliun atau lebih rendah dari sebelumnya Rp3,91 triliun. Realty dan properti tercatat Rp533,04 miliar atau lebih rendah dari sebelumnya Rp1,43 triliun.
Perusahaan dengan kode WIKA di bursa saham ini mencatatkan adanya penurunan beban pokok pendapatan di kuartal IV-2020 menjadi Rp15,01 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp23,73 triliun. Beban umum dan administrasi juga mengalami penurunan menjadi Rp883,29 miliar dari sebelumnya Rp917,35 miliar dan beban penjualan menurun menjadi Rp11,27 miliar dari sebelumnya Rp13,18 miliar.
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat Rp141,27 miliar, kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi tercatat Rp5,05 triliun dan kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat Rp9,47 triliun.
Wijaya Karya mencatatkan liabilitas sebesar Rp51,45 triliun dan ekuitas sebesar Rp16,65 triliun. Adapun total aset perseroan meningkat menjadi Rp68,10 triliun dibanding tahun 2019 sebesar Rp62,11 triliun.(****)