Mulai Membuahkan Hasil, Restrukturisasi Kredit Bank Himbara

JAKARTA – Bank -bank yang tergabung dalam Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) diberi tugas membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia yang terkena imbas pandemi Covid-19. Kini upaya tersebut, yang dilakukan bersama perbankan nasional lainnya mulai membuahkan hasil.

Setidaknya, ini bisa dilihat dari nilai total restrukturisasi kredit yang dilakukan bank pelat merah sepanjang semester pertama tahun 2021 ini. Bank Mandiri, BRI, dan BNI dalam laporan kinerja kuartal kedua 2021, masing-masing mengalami penurunan baki restrukturisasi kredit para debitur UMKM. Sepanjang semester pertama 2021,

Bank Mandiri memberikan persetujuan restrukturisasi kredit pada lebih dari 548.000 debitur dengan nilai persetujuan sebesar Rp 126,5 triliun. Dari nilai tersebut, hingga Juni 2021, total baki debet restrukturisasi covid-19 mencapai Rp 96,5 triliun. Dari jumlah itu, 62% kredit yang direstrukturisasi adalah sektor UMKM.

Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk (Persero) Darmawan Junaidi mengatakan, jumlah tersebut jika dibandingkan pada akhir 2020, yang masih mencapai Rp 124,2 triliun, baki restrukturisasi kredit Bank Mandiri sudah berkurang banyak.

“Saat ini merupakan periode yang sangat berat bagi dunia usaha. Jadi, dibutuhkan komitmen kolektif dan kolaborasi dari seluruh stakeholder ekonomi, termasuk pelaku usaha agar bisa bertahan dari badai pandemi,” tegas Darmawan, saat memaparkan kinerja perseroan secara virtual, beberapa waktu lalu (29/07/2021).

Upaya pemulihan sektor UMKM lewat program restrukturisasi kredit Bank Mandiri tidak sendiri. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) juga juga gencar menggelontorkan program restrukturisasi. Hingga Juni 2021, data outstanding kredit restrukturisasi BRI akibat terdampak covid-19 mencapai Rp 175,1 triliun. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar Rp 55,4 triliun dari total akumulasi yang direstrukturisasi.

Hal sama juga dilakukan PT Bank Negara Indonesia Tbk (Persero). Seakan tidak mau kalah, bank ini juga menjalankan program restrukturisasi kredit UMKM. Dari catatan BNI diketahui akumulasi restrukturisasi kredit terdampak covid-19 sejak pandemi Maret 2020 hingga Mei 2021 mencapai Rp 123 triliun.

Restrukturisasi kredit itu diberikan BNI pada lebih dari 187.000 debitur. Adapun per Mei 2021, nilai outstanding restrukturisasi turun menjadi Rp 82 triliun. Untuk UMKM, akumulasi restrukturisasi kredit sekitar Rp 35 triliun kepada lebih dari 112.000 debitur. Saat ini outstanding restrukturisasi tersebut sudah menjadi Rp 21,1 triliun.

“Upaya restrukturisasi BNI memberikan hasil positif bagi keberlangsungan usaha para debitur, baik UMKM maupun non UMKM. Jadi, trennya mulai membaik,” ungkap Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, di tempat berbeda.

Kredit KUR dan UMKM Meningkat

Pelaksanaan restrukturisasi kredit UMKM dalam kerangka program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tersebut, nyatanya tidak menyurutkan minat perbankan dalam menyalurkan kredit ke sektor UMKM. Data Bank Indonesia (BI) menunjukkan, kredit ke UMKM semakin meningkat seiring upaya regulator mendorong perbankan menyalurkan pembiayaan ke sektor ini. Kredit ke sektor UMKM pada Juni 2021 tumbuh 1,9% year on year (YoY) menjadi Rp 1.035,2 triliun.

Demikian halnya dengan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang juga mengalami kenaikan. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam data terkininya menyebutkan, hingga 25 Juli 2021, realisasi penyaluran KUR nasional tercatat Rp 143,14 triliun yang disalurkan kepada 3,87 juta debitur.

Dari jumlah tersebut, hingga paruh pertama tahun ini, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 19,68 triliun atau 63,5% dari target tahun 2021, kepada 200.339 debitur UMKM.

Kendati masih dalam situasi covid-19, penyaluran KUR Bank Mandiri tetap termitigasi dengan baik. Ini tercermin dari kualitas portofolio KUR Bank Mandiri yang mampu terjaga baik dengan total non-performing loan (NPL) di posisi 0,45% per 30 Juni 2021.

Untuk mempercepat penyaluran Kredit Mikro termasuk KUR, Bank Mandiri memanfaatkan aplikasi Mandiri Pintar. Melalui platform digital kredit mikro ini diharapkan mampu mempercepat proses kredit nasabah.

Ekonom dari Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara menilai, restrukturisasi kredit UMKM yang dilakukan bank BUMN sangat membantu program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Apalagi restrukturisasi itu dilakukan dengan kombinasi pemberian stimulus pada penyaluran KUR.

Melalui stimulus tersebut, lanjut Bhima, debitur UMKM yang kesulitan membayar diberikan opsi restrukturisasi kredit. Sementara debitur potensial diberikan kredit usaha rakyat (KUR).

“Ini kombinasi kebijakan yang bagus dari bank BUMN,” tegas Bhima.

Menurut Bhima, jika bank hanya memberikan satu kebijakan saja terhadap pelaku UMKM yang terdampak covid-19, misalnya KUR, tapi tidak didorong dengan program restrukturisasi kredit, efeknya akan parsial ke UMKM. Di antaranya, akan terjadi divergensi pemulihan UMKM. Artinya, UMKM yang bergerak di sektor e-commerce bisa tumbuh tinggi.

Di sisi lain, UMKM di sektor perdagangan dan industri skala kecil, pemulihannya akan berjalan lambat. Diharapkan sektor UMKM bisa segera pulih, seiring pelaksanaan program restrukturisasi kreditnya oleh perbankan.(****)

3 thoughts on “Mulai Membuahkan Hasil, Restrukturisasi Kredit Bank Himbara

  1. You’re so interesting! I do not suppose I’ve truly read through something like this before.
    So wonderful to find someone with some genuine thoughts on this subject matter.
    Really.. thank you for starting this up. This site is one thing that is required on the web,
    someone with some originality!

  2. Hi there would you mind letting me know which webhost you’re utilizing?

    I’ve loaded your blog in 3 different internet browsers and I
    must say this blog loads a lot quicker then most.
    Can you suggest a good hosting provider at a fair price?
    Thanks a lot, I appreciate it!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *