PHRI DIY Bertemu PHRI Buleleng Bali, Saling Belajar dan Kerja Sama Promosi
YOGYAKARTA – Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) DIY sepakat menjalin kerja sama dengan BPC PHRI Buleleng, Bali. Kerja sama yang dilakukan bersifat luas, baik promosi atau kerja sama lainnya.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranomo Eryono mengatakan, kesepakatan kerja sama bersamaan dengan kegiatan table top BPC PHRI yang diadakan di Yogyakarta.
“Kebetulan BPC PHRI Buleleng, Bali yang dipimpin langsung ketuanya, Bapak Dewa Dipa menggelar acara table top di sini (Yogyakarta, red), tepatnya di Hotel Puri Pangeran,” ungkap Deddy, saat menyambut kedatangan rombongan BPC PHRI Buleleng di Hotel Ruba Grha, Kamis (14/10/2021).
Pria yang juga mantan Ketua Umum Kapurel (Keluarga Public Relations) Yogyakarta ini meneruskan, selain kerja sama dengan PHRI Buleleng, PHRI DIY terbuka bekerja sama dengan PHRI dari kota lain, termasuk organisasi pariwisata, komunitas pariwista, dan instansi lain dalam mendukung promosi pariwisata Yogyakarta. Apalagi, kondisi pandemi mulai teratasi dan insan pariwisata Yogyakarta bersiap menghadapi kedatangan wisatawan.
“Kita tetap mengedepankan prokes, tetap mengikuti aturan pemerintah. Kita terus mempersiapkan promosi, agar saat obyek wisata benar-benar dibuka semua, insan pariwisata DIY sudah siap menyambutnya. Meski belum semua dan perlahan, kita menyambut baik beberapa obyek sudah dibuka,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua BPC PHRI Buleleng Dewa Dipa mengatakan, mengaku senang dengan kunjungan dan sambutan PHRI DIY di Hotel Ruba Graha.
“Kunjungan kali ini selain silaturahmi, juga upaya menjalin kerja sama promosi dan kerja sama bentuk lain. Beruntungnya, kita juga banyak belajar dari PHRI Yogyakarta,” ungkap Dewa.
Dewa mengaku, salut dengan DIY di mana tingkat okupansi hotel sudah mengalami kenaikan, meski belum stabil dan masih belum merata di semua hotel dan tingkatan hotel, bintang dan nonbintang. Ia mengungkapkan, okupansi hotel di Yogyakarta yang mencapai 60 % – 80 % saat hari Jumat-Sabtu untuk hotel tingkatan bintang 3 sampai 5, san 10 % sampai 40 % di tingkatan Bintang 2 ke bawah termasuk kelas melati (nonbintang). Demikian juga untuk weekdays, rata-rata antara 20 % – 40%.
“Kalau dibandingkan dengan Buleleng, masih jauh. Kita saja baru di kisaran 10 % – 20 %, karena memang pasarnya lebih ke turis mancanegara. Kami ke Yogyakarta ini ingin belajar tentang belajar menggaet wisatawan nusantara,” tukasnya.
Seperti diketahui, saat ini Bandara Denpasar Bali sudah dibuka untuk penerbangan internasional. Ada 14 negara yang sudah membuka jalur rute penerbangan ke Bali. Meski begitu, BPC PHRI Buleleng Bali tetap ingin menambah peluang dari kedatangan wisatawan nusantara.
Pada acara Table Top yang digelar di Hotel Puri Pangeran, BPC PHRI Buleleng Bali membawa 70 buyer, baikhotel dan restoran. Sedangkan Asita DIY menyertakan 70 seller. (****)