Pemkot Yogyakarta Siapkan Solusi Atur Bis Pariwisata dengan One Gate System

KOTA YOGYAKARTA – Pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) di Kota Yogyakarta sudah diturunkan lagi dan menjadi level 2. Pemkot Yogyakarta sudah bersiap dengan rencananya, yaitu menerapkan One Gate System Pariwisata di Kota Yogyakarta.

Langkah yang dilakukan tersebut untuk menekan kekhawatiran pemerintah, bahwa adanya penurunan level PPKM membuat sikap masyarakat menjadi lengah setelah sekian lama cukup ketat dalam melaksanaakn prokes.

“Kami ingin fokus pada upaya atau program pemkot, setelah vaksinasi  untuk menciptakan herd immunity adalah pelaksanaan prokes di masyarakat,” ungkap Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi, Kamis (21/10/2021).

Selain itu, Heroe kembali mengingatkan sesuai Instruksi Mendagri No. 53 Tahun 2021.

“Setiap perjalanan harus menunjukkan sertifikat vaksin minimal 1x vaksin, PCR untuk perjalanan udara, antigen untuk perjalanan darat,” tegasnya.

Wawali juga memaparkan teknis One Gate System yang akan diberlakukan. Seperti, pengaturan lalu lintas dan masuknya bus pariwisata, penggunaan kantong parkir bus pariwisata setelah melalui verifikasi dokumen prokes di Giwangan. Kemudian, parkir di kantong parkir untuk kunjungan ke Malioboro maksimal 3 jam dan waktu kunjungan maksimal 2 jam supaya bisa bergantian.

“Diminya untuk men-download Jogja Smart Service (JSS) yang terintegrasi dengan pedulilndungi.id. Jadi, calon pengunjung bisa melakukannnya sebelum keberangkatan ke Kota Yogyakarta,” katanya.

Ia menegaskan, pemberlakuan One Gate System sebagai aturan baru bagi bus pariwisata ini dimulai pekan ini, tepatnya Sabtu (23/10/2021) dan Minggu (24/10/2021). “Kami akan memantau secara ketat. Akan dilakukan sweeping secara random,” katanya.

Nantinya, bus pariwisata masuk ke Terminal Giwangan untuk melakukan beberapa hal. Seperti pengecekan dokumen kesehatan berupa sertifikat/kartu vaksin, menunggu slot parkir di dalam kota bila penuh. Di sini, kategori bus adalah bus besar, bus medium, dan bus kecil atau elf.

“Tidak ada retribusi apapun di Terminal Giwangan. Bus pariwisata yang sudah lolos akan diberikan sticker sesuai tujuan, missal, TKP Abu Bakar Ali dengan kapasitas 30 bus, TKP Senopati dengan kapasitas 47 bus, atau TKP Ngabean atau hotel yang punya tampat parkir bus,” imbuh Heroe.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono menyambut baik berbagai langkah yang disiapkan Pemkot Yogyakarta, sehingga perekonomian berjalan dan kesehatan tetap terjaga.

“Kami hanya menambahkan saran, alangkah baiknya bila pemkot juga bisa membuka vaksinasi gratis bagi wisatawan yang belum tervaksin dan ditempatkan di Terminal Giwangan. Dengan gimmick dan fasilitas seperti ini, pasti akan menambah daya tarik wisata, dengan wisata vaksin di Kota Yogyakarta,” usul Deddy.

GM Hotel Ruba Graha ini berharap langkah yang disusun tersebut akan lebih maksimal disusul dengan sosialisasi yang lebih luas. Ia berharap, para asosiasi yang mewadahi insan pariwisata mendapat surat resmi, sehingga bisa diedarkan pula pada calon wistawan dan calon tamu hotel nantinya. “Dengan sinergi ini, kita optimistis pariwisata di DIY kembali hidup dan kesehatan semua pihak tetap terjaga,” kata pria penggemar bersepeda ini.(****)

2 thoughts on “Pemkot Yogyakarta Siapkan Solusi Atur Bis Pariwisata dengan One Gate System

  1. Wow, wonderful blog layout! How lengthy have you been running a
    blog for? you make running a blog look easy. The entire glance of your site is
    great, let alone the content material! You can see similar here dobry sklep

  2. Howdy! Do you know if they make any plugins to help with Search Engine Optimization? I’m trying to get my
    blog to rank for some targeted keywords but I’m not seeing very good gains.
    If you know of any please share. Thanks! I saw similar article here: GSA List

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *