Jaga Momentum, Bank Mandiri Saluran KUR ke Sektor Pariwisata

YOGYAKARTA – Bank Mandiri mendukung upaya pemerintah menjaga momentum pertumbuhan ekonomi tahun ini, setelah tumbuh 7,07% pada triwulan II-2021. Caranya, perseroan terus mendorong gerak pertumbuhan bisnis di berbagai sektor ekonomi, termasuk sektor pariwisata. 

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, pariwisata menjadi salah satu sektor yang terdampak pandemi Covid-19 menyusul langkah Indonesia dan dunia internasional mengetatkan jalur masuk bagi wisatawan global guna mencegah penyebaran virus corona. Alhasil, wilayah di Indonesia yang banyak menjadi destinasi turis Internasional seperti Bali dan Yogyakarta pun harus mengandalkan pada kunjungan wisatawan lokal.

“Kami menyadari bahwa pelaku sektor usaha, khususnya UMKM terdampak covid perlu mendapatkan perlakuan khusus agar mereka bisa bertahan, atau bahkan bangkit dengan melakukan penyesuaian proses bisnis. Untuk itu, kami siap mendukung inisiatif pemerintah ataupun stakeholder lain terkait upaya menjaga keberlangsungan hidup pelaku usaha, baik melalui pemberian perlakuan khusus berupa restrukturisasi ataupun pemberian kredit melalui pembiayaan bersubsidi dalam skema KUR,” kata Rudi dalam keterangan resminya, Jumat (17/12/2021).

Ia melanjutkan, penyaluran KUR ke sektor pariwisata merupakan bentuk komitmen untuk meningkatkan dan memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, serta meningkatkan kapasitas daya saing usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), termasuk yang terkait dengan pariwisata.

Bank Mandiri secara aktif menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR) ke sektor pariwisata sebesar Rp 4,79 triliun pada Januari-November 2021 kepada lebih dari 44 ribu pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

“Saat ini perekonomian masyarakat sudah menunjukkan perbaikan dan terus meningkat, kami berharap tren ini dapat terus berkembang sehingga memberikan dampak positif pada sektor usaha lainnya seperti pariwisata,” ujarnya.

Adapun, sebaran usaha yang menjadi objek pembiayaan KUR Pariwisata Bank Mandiri meliputi penyediaan akomodasi, usaha kerajinan souvenir/makanan oleh-oleh khas, usaha warung makan, kafe, penyewaan transportasi dan jasa.

“Seiring dengan mulai pulihnya perekonomian, diharapkan akan mendorong terjadinya persaingan yang sehat serta berdampak pada peningkatan efisiensi dan kualitas layanan yang diberikan agar UMKM terus menjadi salah satu daya tarik bagi wisatawan,” imbuhnya.

Di samping dukungan pembiayaan langsung kepada UMKM, Bank Mandiri juga memberikan pendampingan kepada UMKM dalam pengelolaan usaha untuk meningkatkan penjualan. Salah satunya, melalui pelatihan khusus untuk memperkenalkan program promosi secara digital dan pemanfaatan solusi pembayaran digital.

Sebagai tambahan informasi, hingga November 2021, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR senilai Rp 33,68 triliun kepada lebih dari 353 ribu debitur. Rudi mengatakan, realisasi tersebut sudah mencapai 96,24 % dari total target penyaluran KUR perseroan di tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun.

Bila dirinci berdasarkan sektor usahanya, mayoritas disalurkan ke sektor produksi dengan nilai menembus Rp 19,69 triliun atau sekitar 58,46% dari total realisasi. Bank Mandiri juga mendorong penyaluran ke sektor prioritas lainnya, yaitu pertanian dengan total penyaluran KUR menembus Rp 9,62 triliun dan sektor jasa produksi senilai Rp 6,66 triliun.

Sementara itu, sektor produksi lainnya seperti industri pengolahan, juga masih mencatatkan potensi yang besar untuk tumbuh. Untuk itu, Bank Mandiri akan terus mempercepat penyaluran KUR di satu bulan terakhir tahun ini.  Salah satu strategi yang sudah diterapkan perseroan yakni dengan mengoptimalkan aplikasi Mandiri Pintar untuk mempercepat proses penyaluran kredit.

Di samping itu, Bank Mandiri lanjut Rudi turut mengoptimalkan peran kantor cabang di wilayah guna memaksimalkan penyaluran KUR. Salah satu cabang yang mencatat penyaluran KUR tertinggi antara lain Region VII Semarang dan Yogyakarta dengan total penyaluran per November 2021 menembus Rp 5,24 triliun.

Realisasi tersebut sudah mencapai 94,7% dari target penyaluran KUR di Region VII sebesar Rp 5,53 triliun. Tingkat NPL juga mampu dijaga rendah dengan mengedepankan prinsip kehati-hatian.

Pihaknya optimistis, dengan penerapan layanan digital mampu mempercepat penyaluran KUR agar sesuai dengan target yang ditetapkan oleh pemerintah.

“Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, kami optimis akan mampu mendorong penyaluran KUR lewat potensi yang ada, dan dapat mencapai target KUR yang diamanatkan oleh Pemerintah,” pungkas Rudi.(****)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *