Sosialisasikan Bahaya Radikalisme-Terorisme, Universitas Jambi Undang Kabinda, Ketua FKPT, dan Kesbangpol Provinsi Jambi
JAMBI – Universitas Jambi (Unja) juga aktif berperan dalam menangkal radikalisme yang berkembang di tanah air. Bagaimanapun, radikalisme menjadi polemik dan dinilai sebagai ancaman nyata bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Upaya tersebut diwujudkan Unja dengan menjalin kerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) Provinsi Jambi dengan menggelar “Sosialisasi Bahaya Radikalisme dan Terorisme di Kalangan Mahasiswa,” di Ruang Aula LPPM UNJA.
Dalam sosialisasi tersebut, dihadirkan narasumber Kabinda Jambi Brigjen Pol. Drs. Irawan David Syah, S.H, M.H., Ketua FKPT Provinsi Jambi Dr. Asad Isma, M.Pd., Kepala Badan KESBANGPOL Provins Jambi. Acara ini dihadiri Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Teja Kaswari, M.Sc., serta 60 mahasiswa yang akan melakukan praktik kerja kuliah lapangan (KKN) di Tebo. Mereka berasal dari Fakultas Kedokteran dan Ilmu Keperawatan, Fakultas Pertanian, Fakultas Perternakan, Fakultas Hukum, dan Fakultas Ekonomi.
Kabinda Jambi Brigjen Pol. Drs. Irawan David Syah, S.H., M.H., menyampaikan soal “Peran Binda dalam Koordinasi Intelijen di Daerah guna Optimalisasi Penanganan Konflik Sosial.”
Menurutnya, masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang heterogeny.
“Yang menjadi masalah konflik sosial adalah kurangnya rasa toleransi dan adanya kelompok yang memanfaatkan konflik. Karena itu, ada upaya dalam penangan konflik sosial yaitu melalui hukum, non-hukum, dan melalui sifat-sifat kebiasan. Koordinasi Intelijen berperan terhadap upaya konflik sosial dengan cara melakukan pemetaan, rapat koordinasi, panggalangan tomas toga dan todat, cipta kondisi dan cipta opini, pengawasan dan pengamanan,” papar Brigjen Pol. Drs. Irawan, Kamis (24/03/2022).
Sementara itu, Ketua FKPT Provinsi Jambi Dr. Asad Isma, M.Pd berbicara mengenai “Peran FKPT Dalam Pencegahan Terorisme.”
“Tujuan FKPT adalah mencegah berkembangnya paham radikal terorisme di daerah, mewujudkan masyarakat yang sadar terhadap ancaman dan bahaya terorisme dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan melaksanakan kegiatan pencegahan terorisme dengan melibatkan berbagai unsur masyarakat dan pemangku kepentingan di daerah,” papar Dr Asad.
Dr. Asad melanjutkan, peran mahasiswa sangat penting disebabkan masyarakat menilai mahasiswa merupakan Agen of Change atau agen perubahan. “Mahasiswa harus bisa berkontribusi dan mampu memberikan bahan terkait dengan toleransi dan radikalisme,” kata Dr. Asad.
Wakil Rektor Bidang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Ir. Teja Kaswari, M.Sc., mengatakan, Unja mendukung kegiatan sosialisasi ini dan berharap agar kegiatan ini dilakukan terus-menerus bagi semua mahasiswa.
“Tahun ini, mahasiswa baru Universitas Jambi akan mendapatkan sosialisasi terkait dengan radikalisme dan terorisme melalui kerja sama dengan Korem dan Polda,” kata Dr Teja.(****)