Fasilitas Kampus Baru Perlu Diikuti Peningkatan Produktivitas Dosen dan Mahasiswa

YOGYAKARTA – Berbagai program studi Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta mulai perkuliahan semester gasal tahun akademik 2022-2023 di Kampus Terpadu Jalan Tata Bumi Selatan, Banyuraden, Gamping, Sleman, Senin (12/9/2022). Rektor UWM Yogyakarta Prof. Dr. Edy Suandi Hamid, M.Ec mengawali kuliah untuk mahasiswa Program Studi Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL).

“Kalian beruntung sebagai mahasiswa baru langsung kuliah di gedung baru, Kampus Terpadu UWM ini. Kita menempati ruang-ruang kelas di kampus nDalem Mangkubumen selama 40 tahun, kita memahami dan memaklumi ruang-ruang bangunan didesain untuk calon raja Kerajaan Mataram, yang dibangun 1874. Kemudian nDalem Mangkubumen itu untuk kuliah kedokteran UGM, menyusul UWM Yogyakarta menggunakan untuk kampus sejak 1982,” ungkap Rektor UWM Yogyakarta Prof Edy Suandi.

Dengan nada bercanda, Prof Edy Suandi Hamid mengajak mahasiswa kuliah malam di kampus nDalem Mangkubumen. Situasinya sangat berbeda dengan tempat lain pada umumnya, karena bangunannya megah, klasik, dan menjadi monumen sejarah. “Kalian sebagai mahasiswa baru menempati gedung baru dan ruang kuliah cukup representatif,” tambahnya.

Ahli ekonomi pembangunan itu menyampaikan, ruang-ruang kelas di Kampus Terpadu UWM Yogyakarta cukup representatif. “Ruangnya tidak mewah sih, tetapi kita lihat ruang-ruang kuliahnya sangat memadai,” tandasnya.

Prof Edy Suandi menyatakan, keberadaan Kampus Terpadu yang didukung fasilitas ruang kuliah relatif representatif perlu diikuti dengan produktivitas akademik dan non-akademik para dosen dan mahasiswa. “Ruang kelas dalam gedung baru yang cukup representatif ini, saya berharap proses belajar mengajar bisa lebih baik. Produktivitas dosen dan mahasiswa harus meningkat,” katanya.

Ia berharap, para mahasiswa juga serius dan jangan main-main atau tidak sekadar mendapat ijazah. “Mahasiswa kuliah mendapat ilmu pengetahuan, memiliki karakter, dan kompetensi,” lanjutnya.

Kemudian, lanjut Prof Edy Suandi, mahasiswa juga ahrus memiliki alam berpikir jangka panjang. Sejak hari pertama kuliah, harus berpikir optimistis tentang rencana paska kuliah strata satu (S1).

”Mahasiswa jangan berpikir, orangtuanya miskin, lulus kuliah S1 saja sudah bagus. Mahasiswa harus optimistis, punya rencana ke depan untuk kuliah jenjang S2, S3. Kuliah gunakan beasiswa. Saya kuliah S1, S2, dan S3 biaya dari beasiswa. Berpikir usai S1 kuliah lagi S2 dan S3, cari beasiswa,” paparnya.

Soal kuliah sambil bekerja, Prof Edy Suandi menyatakan, itu sangat bagus, syaratnya harus disiplin waktu. “Walaupun bapak saya memiliki kecukupan finansial untuk membiayai kuliah, saya kuliah sambil bekerja, sekaligus menjadi aktivis di organisasi kampus dan organisasi di luar kampus. Saya lulus kuliahnya. Jadi, kuliah sambil bekerja itu bagus, syaratnya disiplin waktu, jangan sampai drop-out kuliah,” katanya mengingatkan.

Wakil Rektor Bidang Akademik UWM Yogyakarta Dr. Jumadi menyatakan, mahasiswa harus mengikuti perkembangan di luar kampus, termasuk perkembangan referensi atau rujukan kuliah. Bila tidak memungkinkan membeli buku, mahasiswa bisa mengakses berbagai jurnal berbayar maupun gratis sebagai pendukung mata kuliah. “Kalau judul refensinya tahu, saya memiliki e-book-nya, saya dengan senang hati untuk berbagi. Manfaatkan teknologi internet untuk mencari refensi sebanyak-banyaknya.” Kata Jumadi.

Tujuh kelas menjadi saksi pemakaian perdana ruag kelas di Kampus Terpadu UWM. Kapasitasnya beragam, dari 32 sampai 60 kursi.

Ketua Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIPOL) UWM Yogyakarta Paharizal, S.Sos, MA masuk kelas mata kuliah “Pengantar Sosiologi” bagi mahasiswa Program Studi Administrasi Publik, Ilmu Komunikasi, dan Sosiologi. “Sebanyak 60 mahasiswa dari tiga program studi mengikuti mata kuliah Pengantar Sosiologi, pelaksanaan kuliahnya digabung menjadi satu kelas,” katanya.

Kuliah perdana di kampus baru tersebut nuansanya penuh semangat, baik dosen maupun mahasiswanya. Sebagian besar mahasiswa berada di kelas sebelum perkuliahan mulai. Sebagian dari mereka mondar-mandar mencari ruang kuliah karena belum hafal.

Fajar Bayu, mahasiswa Program Studi Administrasi Publik UWM Yogyakarta menyatakan, kampus baru ini relatif nyaman dan menyenangkan. “Gedungnya baru jadi semangat,” kata alumni SMAN 1 Pleret Bantul yang memilih kuliah di UWM Yogyakarta, karena tertarik dengan masalah administrasi publik.(****)

2 thoughts on “Fasilitas Kampus Baru Perlu Diikuti Peningkatan Produktivitas Dosen dan Mahasiswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *