Reduplikasi Jawa Barat, Bank Mandiri Buat Lagi Program Wirausaha Petani di Kebumen

KEBUMEN – Bank Mandiri berkomitmen mendukung program pemerintah dalam memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Bank Mandiri kembali merealisasikan program Mewirausahakan Petani dan memberikan pendampingan kepada petani padi di Kebumen, Jawa Tengah.

Dalam Program Kewirausahaan Petani tersebut, dibentuk PT Mitra Desa Kebumen (PT MDK) yang akan mengimplementasikan program dengan empat tahap mewirausahan petani. Yakni, pra tanam, tanam, panen dan pascapanen. PT MDK merupakan perusahaan yang kepemilikan sahamnya merupakan  petani dari 19 Gabungan Kelompok Tani Kecamatan Kutowinangun yang diwakili oleh Koperasi Migatani Lestari Mandiri dan PT Mitra BUMDes Nusantara yang merupakan anak perusahaan BUMN yang dikelola secara profesional untuk kesejahteraan petani.

“Tujuan dari program ini agar petani mendapatkan kemudahan akses permodalan, pengetahuan budidaya tanam terbaik, pengolahan beras sehingga menghasilkan hasil produksi beras premium dan bernilai jual tinggi, yang dapat dipasarkan secara luas baik online maupun offline,” kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi, saat Mendampingi Menteri BUMN Erick Thohir yang melakukan kunjungan kerja bersama Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Serta Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas ke SPBT Kebumen, Minggu (23/05/2021).

Darmawan meneruskan, pihaknya melihat pendekatan pemberdayaan melalui program mewirausahakan petani ini sangat positif, di mana kemandirian dan kesejahteraan petani menjadi fokus utama. PT MDK merupakan perusahaan milik petani yang akan memperoleh keuntungan dari hasil usaha PT MDK. Tak hanya itu, PT MDK bekerja sama dengan Pupuk Indonesia Holding Company juga berperan dalam penyediaan pupuk, bibit padi, serta pestisida untuk kebutuhan pertanian sehingga menjadi one stop solution.

“Bank Mandiri memberikan dukungan penuh untuk program ini antara lain berkolaborasi dengan Pertamina memberikan bantuan CSR berupa Sentra Pengolahan Beras Terpadu (SPBT) sehingga petani di Kebumen dapat meningkatkan hasil produksi berasnya menjadi beras premium yang bernilai jual tinggi. Bank Mandiri juga menyalurkan KUR untuk akses permodalan serta kolaborasi dengan Mandiri Amal Insani untuk penyaluran dana bergulir. Selain itu, memberi bantuan pembinaan dan pendampingan kepada petani bekerja sama dengan PT Mitra Bumdes Nusantara (MBN) sebagai pembina PT MDK dengan melibatkan akademisi,” papar Darmawan.

Sementara itu, Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas menjelaskan, skema program mewirausahakan petani di Kebumen ini mereduplikasi program serupa yang telah dilakukan di Pamarican, Jawa Barat. Harapannya, petani di Kebumen bisa mengikuti keberhasilan pada proyek tersebut. Proyek Pamarican diinisiasi sejak 2017 dan telah beroperasi secara mandiri sehingga mampu memberikan nilai tambah secara berkesinambungan. Bahkan, kini tercatat lebih dari 6.200 petani dan 258 kelompok tani terlibat pada proyek ini.

Kinerja optimal pada proyek SPBT Pamarican, katanya, terlihat tidak hanya dari kenaikan penyerapan bahan baku, namun juga pada aspek produksi beras, penjualan, serta laba PT Mitra Desa Pamarican (MDP)

PT MDP berhasil mendongkrak panen petani sebesar 97% menjadi 6.594 ton pada akhir tahun lalu, yang kemudian diserap PT MDP untuk diolah menjadi beras premium. Per akhir tahun lalu, kemampuan PT MDP menyerap bahan baku dari hasil panen petani pun meningkat tajam sebesar 74% menjadi 7.404 ton.

Dari situ, PT MDP berhasil mendorong pertumbuhan laba hinga, tumbuh lebih dari 200% dari tahun sebelumnya. Capaian ini dikontribusi oleh kenaikan penjualan beras bermerk “Si Geulis””hingga 100% secara year on year menjadi 6.814 ton senilai Rp Rp67 miliar atau naik 120% (yoy).

Untuk mengoptimalisasi penjualan, saat ini beras “Si Geulis” telah dipasarkan secara online di blanja.com dan beberapa platform e-commerce lainnya.

Ke depannya, program ini diharapkan terus dapat berjalan dengan kolaborasi dan sinergi yang kuat dengan berbagai BUMN dan Anak Perusahaannya, untuk tujuan kesejahteraan petani.

Dalam pendampingan untuk penguatan peran petani, Bank Mandiri juga menyiapkan bantuan pembiayaan bagi petani ataupun gapoktan melalui kredit usaha rakyat (KUR) yang disubsidi pemerintah.

“Seperti yang kami lakukan di Pamarican, kami juga telah menyiapkan dukungan pembiayaan kepada petani ataupun gapoktan yang membutuhkan tambahan pendanaan sehingga memungkinkan petani untuk merambah sektor lain untuk meningkatkan pendapatan,” kata Rohan.

Hingga April 2021, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR ke sektor sektor pertanian dengan realisasi sebesar Rp 3,5 triliun atau sekitar 27,17% dari total KUR yang telah disalurkan sebesar Rp13,1 triliun kepada 135.538 debitur. Nilai tersebut paling banyak disalurkan kepada sektor produksi, sebanyak Rp 7,53 triliun atau sebesar 57,5% dari total penyaluran.(****)

4 thoughts on “Reduplikasi Jawa Barat, Bank Mandiri Buat Lagi Program Wirausaha Petani di Kebumen

  1. You actually make it appear so easy along with your presentation however I find this topic to be
    actually one thing which I feel I’d never understand.
    It kind of feels too complicated and extremely broad for me.
    I am taking a look ahead on your subsequent publish, I’ll try to get the
    hang of it!

  2. Wow, amazing weblog structure! How lengthy have you been running a blog for?

    you made running a blog glance easy. The whole look of your site is excellent, as
    well as the content material! You can see similar here sklep internetowy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *